Critical Review : URBANISASI dan SUBURBANISASI
Tulisan ini berbentuk critical review dari paper berjudul Urbanisasi dan Suburbanisasi perkotan yang berjumlah 8 halaman. Makalah tersebut di tulis oleh 3 orang mahasiswi Prodi Manajemen Perkotaan untuk tugas kelompok 1 Sosiologi perkotaan, yang di presentasikan pada tanggal 29 september 2017.
Dalam makalah tersebut di bagi 4 bab yang menjelaskan berbagai macam permasalahan perkotaan akibat dari Urbanisasi dan efek suburbanisasi.
Pada bagian pertama pembahasan tentang Urbanisasi berlebih, tidak di jelaskan arti kata Urbanisasi berlebih dalam paragraph ini, susah untuk di pahami secara harfiah. Penulis makalah juga tidak dapat memberikan batasan batasan tentang makna urbanisasi berlebih. Banyak study tentang urbanisasi dan jurnal jurnal ilmiah yang sudah membahas mengenai cara menghitung atau formula yang bisa di adaptasikan oleh para peneliti untuk menghitung urbanisasi berlebih. Yaitu jurnal yang ditulis oleh Asep karsidi dan anotnius B wijanarto berjudul “Prediksi Pertumbuhan Urbanisasi menggunakan Model Regresi Logistik : studi Kasus di bogor, provinsi Jawa Barat , Indonesia”. Di dalam jurnal tersebut membahas topic prediksi pertumbuhan urbanisasi, sehingga urbanisasi berlebih bisa di prediksikan, berbeda pendapat dengan penulis makalah kelompok 1.
Pada bagian pertama juga di bahas 3 gejala sebuh kota tumbuh terlalu pesat. Pada point point tersebut tidak di jelaskan waktu atau moment bagaiman perkotaan tersebut tumbuh pesat, hanya di jabarkan ciri cirri penduduk kota yang miskin dan perkotaan menjadi tidak layak huni. Menurut Sujart (1989) factor perkembangan pesat sebuah kota adalah 3 faktor yaitu yang pertama adalah faktor manusia, kedua Faktor kegiatan manusia dan faktor pola pergerakan. Ketiga faktor tersebut menumbuhkan pesat masyarakat perkotaan, baik pertumbuhan urbanisasi berlebih tersebut.
Kesimpulan pada topic pertama ini adalah setiap pola pola pertumbuhan kota harusnya berdasarkan 3 faktor menurut Sujarto (1989) bukan faktor yang lain yang tidak relevan.
Pada topik kedua membahas Industrialisasi dan urban bias, menurut para penulis makalah : Kebijakan yang mengutamakan kota (urban Bias) akan memperlebar jurang pendapatan antara kota dan desa. Keadaan ini mendorong tetap berlangsungnya tingkat migrasi yang tinggi meskipun penganguran di kota meningkat terus. Di point ini penulis makalah sudah dengan gambling menjelaskan perkembangan industrialisasi terhadap kota kota. Bagaimana sebuah kota di tuntut untuk mengarahkan system permodalah dan keuangannya untuk di gelontorkan ke sector industry untuk menyerap tenaga kerja sebanyak banyaknya. Namun yang paling penting adalah krritikan tentang pola penyebaran dari lokasi industry tersebut tidak boleh di letakkan dalam satu system area, harus terbagi bagi dengan beberapa sector system sehingga industrialisasi tidak selalu mengakibatkan urbanisasi dan pengumpulan massa dalam satu tatanan perkotaan. Karena industrialisai termasuk teori yang di jabarkan oleh Sujarto (1989). Manusia dan kegiatan manusia mengakibatkan pola pergerakan ekonomi.
Menurut penulis industrialisasi merupakan satu satunya jalan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebsan, kemudian muncullah kebijakan memprioritastkan industrialisasi. Penulis makalah ini terlalu cenderung menilah hal hal yang bersifat negatif dari industrialisasi untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat perkotaan dan urbanisasi. Saya pernah menyaksikan segua film berjudul “Manufactured Landscape” ini adalah segua film documentari tentang bagaimana masyarakat china membangun negara mereka dengan industrialisasi. Republik rakyat china berrevolusi ekonomi mereka dengan proses industriasi ruang dan kehidupan perkotaan dan pedesaan. Masyrakat pedesaan yang memproduksi peralatan peralatan konsumsi masyarakat modern, kemudian masyarkat perkotaan yang menjualkan ke luar negeri, masyarkat perkotaan juga yang menyiapkan desain atau ide ide untuk produk industrialisasi. Kemudian pemerintah china mendorong hasil produksi industri di ekspor dengan berbagai kemudahan.
Sehingga kesimpulan untuk topik kedua ini, tidak preleva jika para penulis makalah tersebut menyebut industrialisasi megakibatkan perkotaan menjadi banyak pengagguran.
Topik ketiga dari makalah kelompok satu membahas tentang dari produksi massa ke konsumsi massa. Di sini di jabarkan bagaimana gaya hidup rumah tangga masyarakat perkotaan tidak sanggup menyediakan komoditas sendiri(produksi sendiri) berbera dengan masryakat pedesaan. Ketidak mampuan menciptakan kebutuhannya sendiri ini yang memancih massa untuk melakukan pergerakan.
Topik ke empat adalah urbanisasi dan suburbanisasi di indoneisa, dalam presentasi powerpoint yang disampaikan oleh kelompok satu, materi urbanisasi dan suburbanisasi nampak paling di kuasa dan paling dominan, sehingga materi yang lain tidak tersampaikan dengan baik. Mobilisasi penduduk menjadi kata yang paling dominan dipermasalahan urbanisasi dan suburbanisasi, bagaiaman kelompok satu menjelaskan bagaiaman membuaka lahan baru untuk tumbuhnya suburbanisasi namun tidak di sertai oleh efek di kemudian hari bahwa lahan yang di buka di tepi jalan akan deruba fungsi dari harga murah menjadi harga mahal, daya beli masyarakat pun akan deruba di daerah suburban yang di lewati jalur utama kendaraan. Potensi daerah simpul simpul kota yang saling mengikat tidak di jabarkan dan di orientasikan bagaimana cara menghadapai simpul simpul tersebut, apakah mendukung daerah suburbanisasi atau malah merugikan daerah kawasan baru.
Kesimpulan dari critical review dari saya adalah, penulis makalah seharusnya lebih mengkonsep topik topik menjadi satu judul yang lengkap mewakili dari empat topik bahasa. Contoh Urbanisasi dan suburbanisasi berlebih mendorong sistem indrustrialisasi dan peralihan massa di perkotaan. Perlu di perbanyak kutipan dari berbagai literatur yang menyampaikan teori urbanisasi, seperti teori urbanisasi di negara berkembang (Ever dan Korff ,2002), unsur utama dari sektor informal (mcgee dan yeung, 1978), teori perbedaan struktur masyarakat (Smelser,1963), konseptual urbanisasi berdasarkan aspek aspek (Nia K pontoh, 2008)
Posting Komentar untuk "Critical Review : URBANISASI dan SUBURBANISASI"
Silahkan Berkomentar dan berdiskusi