Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Permukiman Kumuh Perkotaan di Indonesia

Kampung-kampung kumuh telah ada sejak masa kolonial pada 1910-an, ini membuktikan bahwa kota di Indonesia memang tumbuh tidak terencana dan terstruktur dengan baik.

    Dikutip dari majalah Historia berjudul  “Dari dalam kampung kumuh ibukota”, program perbaikan kampung telah ada dan dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1984, di sekitaran kota-kota yang didominasi oleh tepian air. Pada tahun 1914, publikasi dari Westerveld mengungkapkan bahwa “di situ gubuk-gubuk sangat tidak layak disebut sebagai tempat tinggal manusia”, tulisan tersebut menyatakan permukiman kumuh di kota-kota Hindia belanda. Pada tahun 1920-an m kota-kota di Pulau Jawa dinilai memerlukan perbaikan, mulai dari segi sanitasi air bersih, penataan daerah padat, saluran pembuangan hingga Kesehatan dan penerangan.

berikut ini beberapa penyebab permukiman kumuh tumbuh pesat di kota-kota di Indonesia.

Problematika Kepemilikan lahan

    Kurangnya lahan yang ideal dan melonjaknya harga lahan dianalisis menjadi penyebab terus bertumbuhnya permukiman kumuh perkotaan seperti di bantaran sungai. Sungai atau tepi air menjadi area paling mungkin untuk menjadi permukiman kumuh dikarenakan tidak dibangun atau diperjualbelikan secara legal. Tidak ada peraturan yang memberikan akses kepemilikan lahan yang tepat berada di tepi air atau sungai, karena potensi mengganggu aliran sungai serta mempersulit untuk penataan dan normalisasi sungai.

Ledakan penduduk pada suatu Kawasan

    Tumbuhnya permukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar, baik karena urbanisasi maupun karena kelahiran yang tidak terkendali. Ledakan penduduk rata-rata disebabkan oleh peluang ekonomi di suatu Kawasan. Terdapat perputaran ekonomi seperti area industri, area komersial, hingga area sentral bisnis cenderung memiliki daya Tarik terhadap ledakan penduduk.

Tidak tersedianya permukiman layak

    Dari berbagai penelitian terdahulu, dapat disimpulkan faktor-faktor penyebab munculnya permukiman kumuh antara lain faktor fisik dan faktor sosial, ekonomi, serta budaya. Faktor fisik terdiri dari kepadatan bangunan, kondisi drainase, jaringan air bersih, jaringan air limbah, persampahan, jaringan jalan.

Pengelolaan sampah yang buruk

    Sampah menjadi masalah utama yang menciptakan kekumuhan di sebuah kawasan. Sampah yang menumbuk semakin memperkeruh kualitas lingkungan dan merusak Kesehatan dari masyarakat yang berdomisili di kawasan tersebut. Terbukti dari beberapa penanganan permukiman kumuh, masalah persampahan selalu muncul paling utama dalam kekumuhan kawasan, kawasan ini tidak terlayani oleh pengangkutan sampah yang dikelola Dinas Persampahan kota, sehingga mereka selalu membuang sampah disungai dan tepi-tepi air dengan sengaja dan tidak bertanggung jawab.  

 Peluang ancaman kebakaran

    Akan mudah menyebabkan kebakaran, pada kawasan yang pada dan tidak tersusun dengan rapi, jika kita mengkaji lebih dalam, kebakaran dapat diatasi jika terjadi, dan lokasinya bisa diakses oleh Petugas Pemadam Kebakaran. Kota di Balikpapan dan Makassar sudah melakukan upaya pencegahan kebakaran pada permukiman kumuh dengan menerapkan sistem pipa pemadam air yang tertanam di jalur atau gang-gang sempit permukiman. Pipa ini dilengkapi dengan kran yang bisa memudahkan akses air jika terjadi kebakaran pada kawasan tersebut.

Kriminalitas tumbuh beriringan dengan kesulitan ekonomi

    Penyebab permukiman kumuh juga memberi peluang tindakan kriminalitas disebabkan pada faktor ekonomi yang kurang sehingga peluang kriminalitas tumbuh dan berkembang. Perekonomian yang sulit akan menyebabkan masyarakat memiliki pemikiran sempit dan tidak mampu mencukupi kebutuhan hariannya. Kriminalitas juga memiliki potensi buruk dengan terganggunya norma tata susila dalam sebuah komunitas.

        Penyebab permukiman kumuh lainnya yang kerap muncul yaitu tidak teraturnya tata guna tanah dan sering menimbulkan banjir yang akhirnya menimbulkan degradasi lingkungan yang semakin parah.

Jika merujuk pada dokumen UN Habitat penyebab permukiman kumuh disebutkan sebagai berikut :

  • Akses ke air yang tidak layak
  • Akses ke sanitasi yang tidak tersedia
  • Area tempat tinggal yang tidak layak
  • Kualitas struktural/daya tahan hunian yang rentan
  • Keamanan kepemilikan hilang

Unhabitat juga memberikan metode untuk mengukur sebuahkawasan apakah bisa dikatakan kumuh dengan menggunakan 5 kriteria di atas yang diukur secara langsung.

Posting Komentar untuk "Penyebab Permukiman Kumuh Perkotaan di Indonesia"