Dampak Ketinggian Dari Permukaan Laut Terhadap Perkotaan
Dampak Ketinggian Dari Permukaan Laut |
Sebuah studi baru the Ocean and Cryosphere in a Changing Climate, yang diterbitkan di Nature Climate Change, telah melaporkan bahwa dunia akan kehilangan hampir setengah dari pantai berpasirnya yang berharga pada tahun 2100 saat laut bergerak ke darat dengan naiknya permukaan laut, apakah kehilangan ini akan melibatkan wilayah di Indoensia?.
Bagi Perkotaan di wilayah pesisir, kenaikan permukaan laut merupakan krisis yang mengancam masyarakat pesisir karena tempat mereka berdomisili atau tinggalnya, mata pencaharian sebagai nelayan, dan ekosistem pesisir kita seperti habitat alami. Pantai berpasir terdiri sekitar sepertiga dari garis pantai dunia. Indonesia memiliki total garis pantai sepanjang 99.083 kilometer diprediksi akan mendapatkan pukuran keras seperti wilayah pesisir di Negara Australia, dengan panjang pantai 12.000 kilometer.
Studi global The world may lose half its sandy beaches by 2100. It’s not too late to save most of them. yang mencoba mengukur erosi pantai mendapatkan hasil bahwa emisi gas rumah kaca memberikan kekhawatiran, harapan terbaik untuk mempertahankan masa depan garis pantai dunia adalah menjaga pemanasan global serendah mungkin dengan segera mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dampak Ketinggian Dari Permukaan Laut Terhadap Perkotaan
Kehilangan pasir dalam erosi pantai
Dua masalah terbesar akibat naiknya permukaan laut adalah erosi pantai dan peningkatan frekuensi kejadian banjir pantai yang sudah sering terjadi dibeberapa perkotaan tepi pantai. Erosi selama badai dapat memiliki konsekuensi yang dramatis, terutama untuk infrastruktur pesisir. Kerusakan infrastruktur jebolnya ROB di Kota Semarang dan naiknya level permukaan tepi air diwilayah Kota Kudus adalah salah satu contohnya.
Setelah badai seperti ini, pantai sering kali pulih secara bertahap, karena pasir dari perairan yang lebih dalam tersapu kembali ke pantai selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dan dalam beberapa kasus, beberapa dekade. Badai dramatis dan pasokan pasir jangka panjang membuat sulit untuk mengidentifikasi pergerakan pantai di masa lalu dari kenaikan permukaan laut.
Jika kita terus mengeluarkan gas rumah kaca tingkat tinggi, percepatan ini akan berlanjut hingga abad ke-21 dan seterusnya . Akibatnya, pasokan pasir mungkin tidak mengikuti naiknya permukaan laut dengan cepat.
Proyeksi untuk skenario terburuk
Laporan terbaru Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) , yang dirilis tahun 2021, skenario tentang emisi gas rumah kaca tertinggi telah mengakibatkan pemanasan global lebih dari 4°C dan memiliki kemungkinan menaikkan permukaan laut antara 0,6 dan 1,1 meter pada tahun 2100.
Prediksi dari hasil penelitian ini akan memproyeksikan pergerakan garis pantai rata-rata seluruh dunia atau global akan ada perubahan garis tepi pantai berkisaran 40 hingga 250 meter yang mampu menghilangkan tepi pantai berpasir. Kenaikan permukaan laut ini dinilai bertanggung jawab atas sebagian besar hilangnya pantai dibeberapa kepulauan Karibia menjadi lebih cepat selama dekade terakhir abad ke-21.
Bagaimana dengan Indonesia? jika menelisik kondisi pergeran tepi pantai di Australia selatan, maka pergerakan garis pantai ke darat diproyeksikan lebih dari 100 meter. Ini akan merusak banyak pantai wisata ikonik Australia seperti Bondi, Manly, dan Gold Coast. Kemudian adanya pergerakan di Australia utara diproyeksikan menjadi lebih besar, tetapi lebih tidak pasti karena tren garis pantai historis yang sedang berlangsung. Indonesia perlu menerbitkan prediksi yang sama tentang hal ini, karena pantai pantai kita diSelatan akan mengalami hal yang sama.
Erosi pantai akan sulit diprediksi
Memproyeksikan kenaikan permukaan laut dan erosi pantai adalah hal sulit untuk dilakukan karena banyaknya faktor yang tidak bisa diukur secara presisi. Variabel untuk erosi pantai terlalu banyak dan luas, wilayah yang perlu diteliti tentu juga tidak ada batasnya. Contoh faktor aktivitas manusia, faktor temperatur udara, faktor konsumsi gas gas dan lainnya.
Untuk permukaan laut, masalah utama adalah memperkirakan kontribusi pencairan es Antartika atau pencairan es pada kutub selatan dan kutub utara yang meleleh dan mengalir ke laut, tentu saja permukaan laut akan berubah dalam skala regional karenanya dan mengakibatkan peningkatan jumlah pemanasan global.
Erosi pantai yang dihitung dalam pergerakan garis pantai baru-baru ini yang digunakan untuk memproyeksikan faktor-faktor alam yang sedang berlangsung mungkin sudah dipengaruhi oleh naiknya permukaan laut, yang mungkin mengarah pada perkiraan permukaan laut tertinggi yang bisa diprediksi.
Implikasinya
Terlepas dari prediksi dampak ketinggian dari permukaan laut ini, yang bisa kita lakukan adalah persiapan adaptasi dengan erosi pantai, mitigasi mitigasi tepi air, mobilisasi penduduk dari tepi air dan mengembalikan kondisi tepi air ke arah konservasi alaminya.
Kita membutuhkan perencanaan yang tepat, jika masih ingin menikmati pantai dengan pasirnya. Ketidak pedulian kita terhadap erosi tepi pantai dan dampak aktivitas manusia pada tepi air juga bisa mengakibatkan bencana yang sudah kita alami di Indonesia seperti bencana ROB, Abrasi dan lainnya.
Posting Komentar untuk "Dampak Ketinggian Dari Permukaan Laut Terhadap Perkotaan"
Silahkan Berkomentar dan berdiskusi