Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengidentifikasi Kota Pokhara, Nepal Dari Aspek Spatial Perkotaan


Dikutip dari berita Merdeka.com Pada hari Minggu, 15 Januari 2023 Kecelakaan pesawat terjadi di wilayah Kota Pokhara, Negara Nepal. Jumlah korban tewas mencapai 68 jiwa, yang berada dalam pesawat ATR 72 bermesin ganda, yang dioperasikan oleh maskapai Yeti Airlines Nepal. Pesawat ini terbang dari ibu kota, Kathmandu, ke Pokhara. 

    Pokhara merupakan kota terbesar kedua di Nepal dan juga dikenal sebagai "Permata di Himalaya". Kota ini memiliki daya tarik bagi penyuka olahraga ekstrem seperti sepeda gunung, ski hingga paralayang, karena lokasinya di kaki Pegunungan Annapurna dan dikelilingi oleh Danau Phewa dan Danau Begnas. Wisata menggeliat pada periode awal tahun 1970-an di Kota Pokhara demi menikmati pemandangan Gunung Annapurna dan Gunung Machhapuchhre. 

Kondisi Geografis
     Sebuah studi spatial tentang kota Pokhara yang diteliti oleh Sagan Kharel berjudul Analysis of Spatial and Temporal Rainfall Variation in Pokhara Metropolitan City, Nepal  yang melakukan penelitian tentang karakteristik statistik curah hujan memainkan peran penting untuk menghasilkan pertanian dan meningkatkan berbagai aspek pengelolaan sumber daya air. Penelitian ini dapat membantu untuk terus memantau dan meramalkan kejadian cuaca ekstrem seperti kekeringan dan skenario banjir tinggi yang berpotensi menerjang kota Pokhara. Cuaca ekstrem ini yang berpotensi datang tiba-tiba dari celah pegunungan yang dapat membahaya wisatawan dan aktivitas penerbangan.

Insiden Kecelakaan Pesawat
        Penerbangan Yeti Airlines 691, ATR 72-500, merujuk keterangan aviation-safety.net, pesawat jatuh saat mendekati landasan pacu 12 di Bandara Internasional Pokhara, Nepal. Pesawat awalnya bersiap untuk mendekati landasan pacu 30, tetapi pilot kemudian meminta untuk mendekati landasan pacu 12 kemudian terbang ke utara bandara sebelum berbelok ke kiri di pangkalan dan terakhir menuju landasan pacu 12 di sekitar POK VOR. Tak lama Pesawat jatuh di tepi Sungai Seti antara bandara lama dan bandara baru dan terbakar.
        Kami mencoba untuk memetakan lokasi koordinat kejatuhan pesawat-pesawat disekitar kota Pokhara selama kurun waktu 20 tahun terakhir. tujuh (7) pesawat yang mengalami kecelakanaan tragis berada di area mendekati pegunungan nepal yang dua (2) kecelakaan pesawat lainnya berada di atas pegunungan tersebut. Ini mengindikasikan kecelakaan pesawat ini mendapatkan pengaruh dari lokasi airport kota Pokhara dan orientasi terhadap pegunungan disekitarnya.
             

Degradasi Lahan Perkotaan 
       Publikasi artikel berjudul Growing City and Rapid Land Use Transition: Assessing Multiple Hazards and Risks in the Pokhara Valley, Nepal, Peta penggunaan lahan dan tutupan lahan dari tahun 1990 dan 2013 dari citra Landsat (resolusi 30 m) telah disiapkan dan dianalisis untuk dinamika spasial urbanisasi dan transisi penggunaan lahan dan tutupan lahan. Dalam periode 23 tahun, luas bangunan meningkat lebih dari dua kali lipat dari 24,03 km² menjadi 54,20 km². Meskipun lanskap di kawasan perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan tampaknya terfragmentasi, pemicu yang berbeda memainkan peran penting dalam perubahan lanskap di kawasan ini. Lokasi penggunaan lahan dan area yang memiliki resiko dijabarkan pada gambar dibawah ini.

Kesimpulan
         Lokasi Kota Pokhara memiliki lokasi berada dilembah yang dikeliling pegunungan yang memiliki cuaca extrim dan tidak terduga, kota ini juga memiliki kerentanan spatial berupa perubahan fungsi lahan yang awalnya hutan, ekologi alami menjadi lahan terbangun dengan risk area yang tinggi. Untuk mencapai lokasi kota ini, kondisi pesawat sangat rentan jika tidak dalam kondisi fisik, terutama pesawat berbadan kecil.

Posting Komentar untuk "Mengidentifikasi Kota Pokhara, Nepal Dari Aspek Spatial Perkotaan"