Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Predikat Biaya hidup mahal berdampak terhadap Psikologis masyarakat Balikpapan


Biaya dan kualitas kehidupan , sumber gambar


Jakarta kota termahal di Indonesia? Ternyata bukan. Kota termahal di Indonesia adalah Balikpapan. 

Berdasarkan survei biaya hidup tahun 2008,  Kota Mataram dan Kota Bandar Lampung menjadi kota termurah untuk biaya kehidupan di Indonesia. Survei dilakukan oleh Mercer Indonesia. 

saya menemukan berita tentang kota Balikpapan yang menjadi jawara untuk kategori kota termahal untuk biaya hidup pada tahun ini 2008, dari lembaga survei Mercer indonesia. hemm sungguh bukan suatu predikat kota yang layak untuk di ambil nilai positifnya.

okey mari kita pelajari satu persatu

Pertama kita ketahui bahwa Mercer adalah sebuah firma konsultasi sumber daya manusia dan jasa keuangan terkait, yang berpusat di kota New York. Firma ini beroperasi secara internasional di lebih dari 40 negara,dengan sekitar 18.000 karyawan, dan merupakan firma konsultasi sumber daya manusia terbesar di dunia.

Hasil survei juga menyatakan bahwa terdapat penurunan peringkat pada kawasan Asia Timur seperti Bangkok yang turun dari peringkat 95 ke 105, Hanoi dari peringkat 56 ke 91 dan Ho Chi Minh dari peringkat 60 ke 100. Posisi Indonesia pada posisi 82 dan ternyata turun 27 peringkat dari posisi 55 pada 2007. 

Majalah Forbes dalam artikelnya memberikan komentar bahwa menurunnya peringkat kota di Asia dalam Survei tahun 2008 disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menurunkan subsidi bahan bakar dan tidak lagi menjaga biaya sumber daya (resource cost) tetap rendah seperti sebelumnya.

Balikpapan tercatat sebagai kota termahal dengan indeks 107, naik 3 poin dari 104 pada tahun 2006. Kenaikan biaya hidup ini adalah imbas dari kenaikan BBM pada bulan Mei 2008 selain sebelumnya juga telah ada kenaikan tarif dasar listrik pada bulan Maret 2008. Keduanya dirasakan sebagai penyebab yang sangat signifikan di semua sektor.

Kategori biaya hidup yang disurvei mencakup biaya kebutuhan makanan, kebutuhan pokok, transportasi, utilitas, perumahan, pendidikan, kesehatan serta hiburan dan olah raga.

Kedua, menurut penulis indikator tersebut berbarengan dengan tingginya nilai pendapatan perkapita masyarakat kota balikpapan yang banyak bekerja di sektor migas dan batu bara. Penulis akui gaji untuk karyawan di dua sektor sumber daya alam tersebut membuat level gaya hidup masyarakat menjadi lebih tinggi dari kota di sekitarnya. hal ini juga di barengi dengan posisi kota Samarinda berada di urutan ke empat.

Ketiga faktor lainnya adalah hampis semua bahan baku pangan berasal dari luar daerah kota Balikpapan. Kita bisa berbicara bahwa sayuran seperti kol, buncis dan wortel itu di datangkan dari kota Malang, minum galon di datangkan dari surabaya, lombok, bawang dan lain lainya datang dari Mamuju Sulawesi selatan. Bisa di pastikan biaya transportasi semua bahan pokok tersebut berdampak siknifikan terhadap harga makanan di kota balikpapan.

Selain ini menurut penulis sebagai seorang arsitek penulis sangat paham bahwa semua bahan baku material bangunan didatangkan dari pulau jawa dan pulau sulawesi. bahkan di kota Balikpapan ini terkenal dengan Batu gunung asal kota Palu!! bayangkan batu saja di datangkan dari luar kota Balikpapan.

Penulis juga ingat sekali ketika kuliah di Kota Malang selama empat tahun, penulis heran bagaimana manakan di kota tersebut sangat murah. sekali makan siang di balikpapan kita bia menikmati 2 porsi menu di kota Malang.

Tidak heran indikator survei dari Mercer tersebut menyatakan bahwa kota Balikpapan sebagai "kota Termahal". Tetapi masyarakat sudah terbiasa secara psikologis bahwa yang mereka alami normal adanya.

Posting Komentar untuk "Predikat Biaya hidup mahal berdampak terhadap Psikologis masyarakat Balikpapan"